Thursday, August 30, 2007

Modem 3,5G Kecepatan Tinggi

Persoalan pelik yang selalu dihadapi oleh kemajuan teknologi jejaring adalah ketersediaan perangkat penggunaan (sering kali disebut sebagai customer premises equipment atau CPE) yang sering kali terlambat dibandingkan sistem yang sudah digelar. Ini terjadi, misalnya, saat jaringan akses kecepatan tingi EV-DO yang digelar dalam sistem jaringan CDMA mulai dipasarkan di Indonesia.

Ketersediaan teknologi 3G, termasuk koneksi HSDPA, akan berhasil kalau CPE yang tersedia di pasaran mudah didapat dengan harga yang terjangkau. Ketersediaan CPE ini menjadi penting dan baru memberikan makna bagi penggelaran teknologi 3G dan berbagai turunannya, bukan hanya modem untuk mengakses data saja, tetapi juga ponsel yang berkemampuan 3G.

Dengan demikian, bagi kita, menjadi mengherankan apabila ada operator yang berani mengklaim bahwa pelanggan 3G mereka sudah mencapai 3,1 juta dengan jumlah pengguna akses data generasi ketiga seluler ini mencapai 400.000 pelanggan. Klaim tersebut tidak masuk akal karena CPE dan ponsel 3G di Indonesia yang diimpor belum mencapai jumlah tersebut.

Deteksi otomatis

Ada beberapa CPE yang tersedia di pasaran untuk mengakses jaringan 3,5G; yang terbaru adalah data modem BandLuxe C100 ExpressCard HSDPA (foto atas) buatan BandRich Inc asal Taiwan dan SpeedUp SU-8200U buatan RRC.

Perbedaan kedua modem akses broadband seluler ini terletak pada kemampuan akses, BandLuxe siap digunakan di jaringan HSDPA 7,2 Mbps, sedangkan SpeedUp di akses seluler dengan kecepatan 3,6 Mbps.

Instalasi keduanya pun sangat mudah. Paling mudah adalah modem SpeedUp yang tanpa instalasi driver dari CD-ROM dan, ketika digunakan Kompas mengakses jaringan generasi ketiga milik XL, koneksi langsung tersambung serta mampu berjalan di jaringan HSDPA dengan kecepatan maksimum rata-rata mencapai 60-70 Kb per detik.

Yang menarik dari kedua modem HSDPA yang mengakses jaringan 3,5G ini adalah kemampuannya yang dapat secara otomatis mendeteksi setting atau pengaturan akses yang ditetapkan oleh operator seluler, baik Indosat maupun XL.

Perangkat BandLuxe C100, selain digunakan di komputer melalui ExpressCard (umumnya di notebook seri terbaru), juga menyediakan semacam USB hub untuk memakai modem ini menggunakan kabel USB. Dengan desain yang menarik, kedua modem HSDPA ini menjadikan akses broadband seluler menjadi menyenangkan. (rlp)


BPPT-Unair Temukan Tulang Sintetis

Surabaya (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah menemukan tulang sintetis dalam penelitian terapan bersama.

"Kami sudah lama melakukan penelitian bersama Unair, karena itu sudah saatnya untuk dijadikan terapan," kata Kepala BPPT Prof Ir Said D Jenie ScD kepada ANTARA News di Surabaya, Rabu.

Usai menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) BBPT-Unair dan MoA (Memorandum of Agreement) BPPT-FK Unair-RSUD dr Soetomo Surabaya, ia mengatakan, penelitian yang sudah membuahkan hasil antara lain tulang sintetis.

"Ada juga obat lovastatin untuk anti kolesterol, implan (gigi tiruan) dari bahan logam, desain pengganti sendi, dan banyak lagi," katanya.

Didampingi Rektor Unair Surabaya Prof DR H Fasich Apt, ia mengatakan, obat anti kolesterol kemungkinan sudah dapat diproduksi untuk masyarakat pada tahun 2007.

"Kalau sudah menjadi terapan, kami akan melakukan penelitian terapan lainnya," katanya, didampingi Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bio Teknologi Prof DR Wahono S.

Senada dengan itu, Rektor Unair Surabaya Prof DR H Fasich Apt ketika dikonfirmasi mengatakan, penelitian terapan yang dilakukan bersama memang sudah lama diujicoba.

"Karena itu, saat ini sudah waktunya untuk dikembangkan dan melakukan penelitian lainnya di bidang techno-medis serta bidang lainnya, termasuk bidang sosial," katanya.

Usai MoU dan MoA, Kepala BPPT bersama rombongan melakukan kunjungan ke RSUD dr Soetomo Surabaya dan Fakultas Kedokteran (FK) Unair Surabaya untuk melihat hasil penelitian bersama yang dirintis sejak era Menristek BJ Habibie. (*)

Copyright © 2007 ANTARA

TrES-4 : Planet Terbesar di Luar Jagat Tata Surya

TrES-4 : Planet Terbesar di Luar Jagat Tata Surya

Jika menghitung mundur waktu selama bulan Agustus tahun ini peminat dunia astronomi beruntung berkesempatan mengalami setidaknya 3 peristiwa unik astronomis; gerhana bulan total 28 Agustus, hujan meteor Perseid sekitar seminggu lamanya pada tengah bulan 12-15 Agustus, dan penemuan planet TrES-4 di awal Agustus yang lalu.

Astronom dari institusi TrES : Trans-Atlantic Exoplanet Survey ---suatu jaringan kerjasama 3 pusat pengamatan astronomi AS di Canary Island, Arizona, dan California--- mengumumkan penemuan suatu planet terbesar di dunia yang terletak di luar sistem tata surya, yakni tepatnya di gugusan konstelasi Hercules sejarak 1.435 tahun cahaya dari bumi.

Bagi kalangan ahli astronomi TrES pun penemuan ini dipandang mencengangkan, seperti yang diungkapkan oleh Francis O-Donovan bahwa; planet TrES-4 70% lebih besar dibanding planet terbesar dalam jagat tata surya yakni Jupiter. Planet terbesar ini memiliki massa jenis yang terhitung kecil 0,2 gram per cm kubik yang menjadikan keberadaan planet berujud sebesar namun seringan demikian adalah nyaris mustahil ada secara teoritis. Begitu ringan seperti kayu balsa yang biasa dipakai untuk model pesawat aero-modeling ---hingga jika tercemplung dalam air akan mengapung jadinya--- Dan menurut kajian ahli astronomi Dr. Georgi Mandushev planet ini memang terdiri atas unsur gas hydrogen, seperti halnya planet Jupiter, Saturnus, Neptunus dan Uranus ---Massa jenis Jupiter 1,3 gram per cm-kubik---
Dengan teori astronomi aktual yakni rumusan “superheated giants” kenyataan eksistensi planet yang berdimensi sedemikian besar dibanding dengan massa yang teramat ringan memang menyisakan kejutan tersendiri bagi kalangan astronomi. Namun apabila didapat rumusan yang tepat untuk dapat menerangkan fenomena eksistensi planet TrES-4 hasilnya akan dapat lebih memperjelas asal muasal terbentuknya formasi sistem tata surya dan seluruh planet yang berada didalamnya, termasuk bumi.

Penemuan planet dinamakan TrES-4 merujuk atas institusi astronomi TreS yang memang bertugas rutin melakukan pencarian atas “transiting planets”, yakni exoplanet : planet atau obyek astronomis di alam semesta yang beredar di luar sistem tata surya. Dalam penemuan obyek astronomis yang ke-4 kali bagi institusi TrES, TrES-4 memblok sekitar 1% sinar saat melintasi suatu bintang induk yang menjadi rujukan pengamatan: host-star. Dengan memadukan kecanggihan sistem teleskop dan teknik observasi diantara 3 stasiun observatorium dan menerapkan perhitungan "transit method" , maka Dr. Mandushev dkk yakni kalangan ilmuwan para “planet hunter”; dapat mengukur visibilitas noktah kecil dihadapan pancaran sinar bintang dan meyakininya sebagai penemuan suatu planet. Para peneliti bahkan dapat menghitung bahwa planet TrES-4 menyelesaikan satu kali revolusi terhadap sang host-star dalam jangka 3,55 hari yang berarti posisi planet relatif cukup dekat dengan bintang induk: host-star hingga dapat cukup singkat saat mengitarinya. Jika saling dibandingkan maka; waktu setahun di planet TrES-4 adalah lebih singkat dari seminggu waktu di bumi.


Sumber: Ragam info web/Rizal AK.

Wednesday, August 29, 2007

Menara CN - Toronto Canada



Menara CN adalah salah satu keajaiban teknologi di dunia yang terletak di jantung kota Toronto - Canada. Ketinggian bangunan 553,33 meter (termasuk antena). Kurang lebih 2 juta pengunjung per tahun mengunjungi menara ini. Selain menikmati pemandangan kota Toronto, mereka juga dapat menikmati lantai kaca yang memungkinkan melihat jalan raya di bawahnya, makan di ketinggian 350 meter karena terdapat 360 restoran berputar dan melihat film tentang konstruksi bangunan ini. Di menara ini juga terdapat peralatan pemancar, night club dan dek observasi.

Menara CN Tower dilihat dari Danau Ontario

Konstruksi

Menara CN dibangun oleh Canadian National Railway. Arsitek menara ini adalah John Andrews, Webb Zerafa, Menkes Housden, E.R. Baldwin. Pembangunan dimulai pada tanggal 6 Februari 1973 dan lamanya pembangunan 40 bulan.

Rancangan aslinya memperlihatkan adanya tiga menara yang terhubung oleh jembatan berstruktur (structural bridge). Secara gradual desainnya membentuk menara tunggal setinggi 1.815,5 kaki yang terdiri dari tiga "kaki" berongga.

Pekerjaan fondasi dimulai dengan penggalian tanah. Lebih dari 62.000 ton tanah dan shale hasil penggalian agar dapat memancang susunan beton dan baja berbentuk Y dengan ketebalan 6,71 m. Setiap kaki berongga "Y" mampu menahan beban menara seberat 130.000 ton.Untuk membangun fondasi Y memerlukan waktu 4 bulan dan menghabiskan 7046 m3 besi beton dan 500 ton baja serta 400 ton kabel tebal.

Setelah fondasi selesai, pembangunan menara setinggi 350 meter dilakukan secara bertahap dengan menggunakan beton yang dicor pada "slip form" selama 24 jam per hari, lima hari per minggu, dan setelah beton mengeras, cetakan dilepas dengan menggunakan alat dongkrak hidraulik. Slip form ditarik ke atas secara perlahan-lahan dilepas dan jadilah tiang menara. Beton yang diperlukan untuk membangun menara ini adalah sebanyak 40.538 meter2 beton. Untuk menjaga konsistensi kualitas beton yang digunakan harus berasal dari sumber yang sama dan diuji.

Tahap berikutnya dilakukan pembangunan Sky Pod yaitu bangunan yang terdiri dari tujuh tingkat yang akan digunakan untuk restoran berputar, perlatan pemancar dan lantai observasi. Sky pod di ikat oleh braket baja dan kayu yang secara perlahan diangkat oleh 45 buah dongkrak hidraulik. Beton membentuk "dinding" skypod, dan cincin berbentuk donat yang disebut radome. Radome ini dilapisi Teflon dan fiber optik di desain sedemikian rupa sehingga dapat melindungi peralatan pemancar, namun tetap dapat menerima sinyal yang masuk. Untuk mencapai Skypod, terdapat 4 buah lift kecepatan tinggi.

Tahap terakhir pembangunan adalah pemasangan tiang komunikasi setinggi 335 kaki. Pemasangan tiang ini dilakukan dengan menggunakan sebuah helikopter Sikorsky Skycrane. Helikopter mengangkat satu per satu 40 buah bagian tiang sebesat 7 ton ke atas puncak menara, dimana para pekerja dengan berani menerima bagian-bgaian tersebut disana. Setelah bagian-bagian tersebut berada dipuncak, kemudian dikencangkan dengan 40.000 buah baut. Setelah itu seluruh bagian tiang ditutpi dengan pelindung fiberglass untuk mencegah pembekuan.

Informasi

* Jenis struktur : Vertical cantilever
* Fungsi : Menara komunikasi
* Material : prestressed concrete
* Tinggi : 553,33 m (termasuk antena)
* Engineer(s): John Andrews

Sumber: The Wonders of the World, National Geographic Society / Juliati Junde

Mengenal Siwak

Mengenal Siwak

Sejak zaman dahulu, manusia telah mengenal beberapa variasi teknik dalam membersihkan gigi. Mulai dari bulu ayam, duri landak, tulang hingga kayu dan ranting-ranting digunakan sebagai alat pembersih gigi. Siwak atau Miswak (Chewing Stick) telah digunakan oleh orang Babilonia semenjak 7000 tahun yang lalu, yang mana kemudian digunakan pula di zaman kerajaan Yunani dan Romawi, oleh orang-orang Yahudi, Mesir dan masyarakat kerajaan Islam. Siwak memiliki nama-nama lain di setiap komunitas, seperti misalnya di Timur Tengah disebut dengan miswak, siwak atau arak, di Tanzania disebut miswak, dan di Pakistan dan India disebut dengan datan atau miswak. Penggunaan chewing stick (kayu kunyah) berasal dari tanaman yang berbeda beda pada setiap negeri. Di Timur Tengah, sumber utama yang sering digunakan adalah pohon Arak (Salvadora persica), di Afrika Barat yang digunakan adalah pohon limun (Citrus aurantifolia) dan pohon jeruk (Citrus sinesis). Akar tanaman Senna (Cassiva vinea) digunakan oleh orang Amerika berkulit hitam, Laburnum Afrika (Cassia sieberianba) digunakan di Sierre Leone serta Neem (Azadirachta indica) digunakan secara meluas di benua India.

Masyarakat arab sebelum kedatangan islam, menggunakan akar dan ranting kayu dari pohon arak (Salvadora persica) yang hanya dapat tumbuh di daerah asia tengah dan afrika, yang belakangan diketahui sebagai alat pembersih gigi terbaik hingga saat ini. Setelah kedatangan islam, RasuluLlah menetapkan penggunaan siwak (chewing stick) sebagai sunnah beliau yang sangat dianjurkan. Hal ini menunjukkan bahwa RasuluLlah adalah orang pertama yang mendidik manusia dalam memelihara kesehatan gigi. Rasulullah memandang kesehatan dan kebersihan mulut adalah penting, sehingga beliau senantiasa menganjurkan pada isterinya untuk selalu menyiapkan siwak untuknya hingga akhir hayatnya.

Siwak terus digunakan hampir di seluruh bagian Timur Tengah, Pakistan, Nepal, India, Afrika dan Malaysia, khususnya di daerah pedalaman. Sebagian besar mereka menggunakannya karena faktor religi, budaya dan sosial. Ummat Islam di Timur Tengah dan sekitarnya menggunakan siwak minimal 5 kali sehari disamping juga mereka menggunakan sikat gigi biasa. Penelitian yang dilakukan
oleh Erwin dan Lewis (1989) menyatakan bahwa pengguna siwak memiliki relativitas yang rendah dijangkiti kerusakan dan penyakit gigi meskipun mereka mengkonsumsi bahan makanan yang kaya akan karbohidrat.


Morfologi dan Habitat Tanaman Siwak

Siwak atau miswak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman arak (Salvadora persica) yang kebanyakan tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia dan Afrika dan berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon Arak adalah pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari 1 kaki, jika kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna coklat dan bagian dalamnya berwarna putih, aromanya seperti seledri dan rasanya agak sedikit pedas.

Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut. Kata siwak diambil dari kata arab 'yudlik' yang artinya adalah 'memijat' (yakni memijat bagian dalam mulut). Jadi siwak lebih dari hanya sekedar sikat gigi biasa. Selain itu, batang siwak memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi walau dibawah tekanan yang keras, bahkan batang siwak yang berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara pas untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dan menghilangkan plaque. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi.


Pohon Salvadora persica

Klasifikasi tanaman Salvadora persica menurut Tjitrosoepomo (1998) adalah sebagai berikut :

Divisio : Embryophyta
Sub Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledons
Sub Class : Eudicotiledons
Ordo : Brassicales
Family : Salvadoraceae
Genus : Salvadora
Spesies : Salvadora persica
Gambar 2.1. Pohon Salvadora persica
(Sumber : Alsirhan, 2002)

Image and video hosting by TinyPic

kayu siwak

Kandungan Kimia Batang Kayu Siwak

Hasil penelitian oleh Al-Lafi dan Ababneh (1995) terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :

- Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat
kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.

- Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.

- Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.

- Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.

- Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.

Menurut laporan Lewis (1982), penelitian kimiawi terhadap tanaman ini telah dilakukan semenjak abad ke-19, dan ditemukan sejumlah besar klorida, fluor, trimetilamin dan resin. Kemudian dari hasil penelitian Farooqi dan Srivastava (1990) ditemukan silika, sulfur dan vitamin C. Kandungan kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut dimana trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan gusi. Klorida bermanfaat untuk menghilangkan noda pada gigi, sedangkan silika dapat bereaksi sebagai penggosok. Kemudian keberadaan sulfur dikenal dengan rasa hangat dan baunya yang khas, adapun fluorida berguna bagi kesehatan gigi sebagai pencegah terjadinya karies dengan memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya terhadap asam yang dihasilkan oleh bakteri.

Sebuah penelitian terbaru tentang 'Periodontal Treatment' (Perawatan gigi secara periodik/berkala) dengan mengambil sample terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para ilmuwan dari King Abdul Aziz University, Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal treatement untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah daripada studi yang dilakukan terhadap negara-negara lain, hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan siwak berhubungan sangat erat terhadap rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap 'Periodontal Treatment'.

Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak, karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan.

Wallahu'lam

Perpustakaan Digital HAKI Permudah Akses Informasi

Perpustakaan Digital HAKI Permudah Akses Informasi

Membaca adalah dasar dari semua pengetahuan. Dengan membaca kita jadi tahu segala hal. Dan untuk merangsang pertumbuhan membaca di Indonesia, Menteri Hukum dan HAM, Hamid Awaludin di Jakarta, Rabu (7/2) lalu, meresmikan beroperasinya Perpustakaan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dengan sistem Digital (Intelectual Property Digital Library - IPLD). Perpustakaan berbasis digital itu sistemnya dibangun dengan bantuan pembiayaan dari pemerintah Jepang, serta biaya dari anggaran APBN.

"Dengan adanya perpustakaan berbasis digital tersebut akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi mengenai Hak Atas Kekayaan Intelektual," ujar Hamid saat meresmikan.

Dengan memanfaatkan sistem Teknologi Informasi tersebut diharapkan akan mengefisienkan waktu dan mengefektifkan proses memperoleh data yang diperlukan di bidang HAKI. Dengan demikian tidak perlu lagi ada perpustakaan buku yang bertumpuk tumpuk.

Hamid menambahkan dalam kehidupan masyarakat modern tidak bisa dilepaskan dari teknologi, oleh karena itulah untuk membangun sistem HAKI di tanah air salah satu upaya yang ditempuh adalah membangun instrumen yang berbasis teknologi itu. Salah satu bentuknya adalah membangun Perpustakaan Digital Kekayaan Intelektual ini.

Dia mengatakan, mudah mudahan dengan beroperasinya di enam Kantor Wilayah yang dibiayai pemerintah Jepang dan enam wilayah yang dibiayai oleh Pemerintah Indonesia setelah itu baru merambah ke Propinsi lain.

Penentuan 12 Propinsi dari 33 Propinsi di Indonesia itu atas pertimbangan permintaan atau tingginya permohonan di bidang HAKI dari wilayah tersebut. Pembangunan IPDL merupakan bagian dari pembangunan instrumen teknologi informasi dan komunikasi.

Hamid mengatakan perpustakaan digital itu dibawa ke daerah agar Kanwil juga bisa mengakses data tersebut sekaligus sebagai bahan untuk memberikan putusan diberi tidaknya pemohon hak atas kekayaan intelektual itu.

Hal senada dikemukakan Dirjen Hak atas Kekayaan Intelektual, Prof Dr Abdul Bari Azed, yang mengatakan bahwa IPDL ini merupakan bagian rencana strategi Ditjen HAKI untuk membangun sistem HAKI dengan dukungan teknologi informasi. Azed mengatakan dalam melaksanakan rencana strategi di bidang TI dan Komunikasi bahwa sebagian besar otomatisasi administrasi permohonan dan pendaftaran HKI telah dapat dimplementasikan dengan baik mulai dari proses pendaftaran hingga publikasinya.

Dia mengatakan, adanya berbagai pengembangan yang dilakukan dalam sistem HAKI di tanah air itu semata mata untuk memberikan kemudahan akses bagi msyarakat di era yang serba terbuka ini. Menurut data di Ditjen HAKI, Perpustakaan Digital Kekayaan Intelektual (IPDL) yang diresmikan beroperasinya pada Rabu (7/2) saat ini dalam data basenya memuat data mengenai permohonan HAKI yang telah dipublikasikan baik itu hak paten, merek, hak cipta maupun desain industri.

Jumlah data yang kini termuat dalam IPDL itu adalah 50 ribu dokumen paten, 300 ribu dokumen merek, 25 ribu dokumen desain industri dan sekitar 32 ribu dokumen hak Cipta. Jumlah data tersebut akan terus bertambah setiap hari dari waktu ke waktu seiring dengan meningkatnya permohonan hak ke Ditjen HAKI.

Fasilitas IPDL itu dapat diakses melalui situs http://ipdl.dgip.go.id

Menurut Hamid Awaludin, sistem HAKI perlu mendapatkan perhatian yang serius karena dalam pergerakan ekonomi seluruh bangsa maka makin modern negara itu ekonominya bergerak bukan lagi dengan pertukaran barter tetapi ditentukan sektor jasa atau sektor karya.

http://www.kapanlagi.com/a/0000003989.html

Mari selamatkan Bumi!

Mari selamatkan Bumi!
Tahun 2040 : 2.000 pulau tenggelam



Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas, bukanlah suatu masalah yang perlu kita risaukan.

"Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali begitulah Anda berpikir.

Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC) memublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 - 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.

Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002, suhu minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C per tahun. Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 o C per tahun. Tanda yang kasatmata adalah menghilangnya salju yang dulu menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung Jayawijaya di Papua.

Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050 daera-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.

Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah seharusnya kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan negara. Es yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas dan menyebabkan permukaan laut bumi ? termasuk laut di seputar Indonesia ? terus meningkat. Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta bumi, sehingga garis kedaulatan negara bisa menyusut. Dan diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2.000 pulau di Indonesia akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan orang yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan kehilangan tempat tinggal. Begitu pula asset-asset usaha wisata pantai.

Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR), menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas / inframerah) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi.

Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak, bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik, ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke udara. Gas lain yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%), ozone (O3,12%), dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak dihasilkan dari proses pembusukan materi organic seperti yang banyak terjadi di peternakan sapi. Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan. Sementara itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC model lama. Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca.

Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim hujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal. Banyak orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam lebih dari separuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35% rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab makin panasnya udara Jakarta . Itu sebabnya, kerusakan hutan di Indonesia bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga warga dunia. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), mengatakan, Indonesia pantas malu karena tela h menjadi Negara terbesar ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut (yang diubah menjadi permukiman atau hutan industri). Jika kita tidak bisa menyelamatkan mulai dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak lagi bisa menghirup udara bersih.

Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas planet Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan, termasuk anak-anak kita nanti.


Cara-cara praktis dan sederhana 'mendinginkan' bumi :

  1. Matikan listrik (jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak. Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).
  2. Ganti bohlam lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
  3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
  4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
  5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
  6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.
  7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
  8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
  9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
  10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
  11. Say no to plastic. Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.
  12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi.