Friday, September 7, 2007

Nokia Serius Bisnis Asesoris Ponsel

Nokia mulai serius menangani bisnis asesoris ponsel ditandai dengan peluncuran produk gadget terbarunya Nokia 330 Auto Navigation yaitu perangkat navigasi Personal Navigation Device (PND).

"Kita sekarang fokus pada produk asesoris, juga asesoris multimedia yang bisa meningkatkan pengalaman orang terhadap multimedia," kata Manager Bisnis Multimedia PT Nokia Indonesia, Usun Pringgodigdo dalam acara peluncuran Nokia 330 di Jakarta, Rabu.

Usun mengatakan pihaknya akan memfokuskan produk asesoris terutama dalam tiga hal yaitu perangkat navigasi, perangkat bluetooth dan asesoris Car Kit.

Sedangkan gadget navigasi yang terbaru dari Nokia yaitu Nokia 330 merupakan perangkat navigasi dengan penerima sinyal GPS (Global Positioning System) yang dilengkapi peta digital Navy-G dari Solo Map mencakup kota-kota di Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan.

Perangkat dengan tampilan layar sentuh 3,5 inch dan sistem suara bantu ini dilengkapi dengan penyimpanan 1GB memory card yang dapat di-upgrade 2GB dan akan dijual dipasaran dengan harga Rp4,5 juta.

Pada kesempatan yang sama, Nokia juga meluncurkan produk asesoris mobil yiatu Nokia CK-15W, CK-20W, Nokia HF-33W, dan Nokia HF-300.

Nokia CK-15W adalah handsfree car kit dengan konektivitas bluetoot yang dilengkapi dengan layar berwarna untuk kemudahan pengoperasian, juga terdapat phonebook donwload yang memudahkan dalam panggilan telepon.

Sedangkan Nokia CK-120W merupakan handsfree car kit dengan konektifitas bluetooth yang mendukung teknologi A2DP sehingga dapat mendengarkan musik dalam ponsel lewat speaker unit dalam perangkat ini.

Untuk Nokia HF-33W juga handsfree car kit yang dapat digunakan dengan menancapkan pada lighter mobil, dengan dilengkapi oleh DSP (Digital Sound Processing) untuk mengurangi suara bising dan gema.

Dan Nokia HF-300 merupakan speakerphone yang handsfree car kit dengan dilengkapi clip untuk diikatkan pada sunvisor mobil. (ANTARA)

Mobile-8 Hadirkan Layanan Konten Berbasis Brew

PT Mobile-8 Telecom Tbk, operator produk CDMA Fren, mengumumkan untuk menyediakan layanan data nirkabel content berbasis solusi Brew dari Qualcomm pada akhir tahun 2007 di Indonesia.

Mobile-8 akan menjadi operator pertama di Indonesia yang menggunakan solusi Brew, dan untuk tahap pertama akan tersedia di berbagai handset ponsel low end Mobile-8 yang telah dilengkapi teknologi generasi ketiga, kata Chief Commercial Officer for Marketing and Strategy Mobile-8, Loh Ket Jiat dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

"Kami melihat solusi Brew sebagai `platform aplikasi yang paling kuat dalam menyediakan layanan data nirkabel terkini. Kami bekerjasama dengan Qualcomm dan Jatis dalam mengembangkan handset berbasis Brew bagi pelanggan kami," kata Loh Ket Jiat.

Dalam jumpa pers tersebut, Loh Ket Jiat didampingi oleh Head Of Product Development PT Mobile-8 Telecom Tbk Ronald Simanjuntak, Senior Director and Country Manager of Qualcomm Indonesia Harry K Nugraha dan Technology Director of Jatis Group Izaak Jenie.

Loh mengatakan, dengan kerjasama tersebut, pihaknya mengundang vendor handset ponsel dan penyedia content untuk bersama-sama mengembangkan Brew.

Senior Director and Country Manager of Qualcomm Indonesia Harry K Nugraha mengatakan dengan menggunakan tehnologi Brew, handset ponsel low end dapat melakukan berbagai aplikasi seperti handset high end GSM, seperti push email dan akses berita terkini.

"Dengan Brew ini, pengguna bisa mengakses dan mendownload email, bisa mengakses berita, bisa mendownload ring tone, " kata Harry.

Harry mengatakan tehnologi Brew telah digunakan oleh operator CDMA di negara-negara seperti Jepang dan Amerika dan platform Brew ini telah ada secara default dalam chipset handset Mobile-8 yang dikeluarkan oleh Qualcomm.

Sedangkan Head Of Product Development PT Mobile-8 Telecom Tbk Ronald Simanjuntak, mengatakan, aplikasi yang paling banyak digunakan oleh pengguna ponsel di Indonesia adalah untuk ringtone dan games.

Ronald mengatakan pihaknya telah menghabiskan 300.000 dolar Amerika dari Capex Mobile-8 tahun 2007 sebanyak 125 juta dolar Amerika untuk membangun infrastruktur Brew ini.

"Itu investasi awal di luar untuk konten," kata Ronald sambil menambahkan tarif layanan untuk berbagai aplikasi dari Brew tersebut tidak akan lebih mahal dibandingkan yang ditawarkan oleh operator atau Content Provider yang ada.(*)

Copyright © 2007 ANTARA