Wednesday, October 31, 2007

Flexi Divre III Jawa Barat dan Banten Mulai Beroperasi di Frekuensi 800 MHz

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten mulai mengoperasikan Flexi pada frekuensi 800 MHz mulai 24 Oktober 2007. Sementara untuk Divisi Regional II Jabodetabek-Sekapur pelayanan Flexi di frekuensi 800 MHz rencananya akan beroperasi pada bulan November 2007.

Vice President Public & Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia mengatakan terhitung tanggal 24 Oktober 2007 pukul 20.30 seluruh BTS (Base Tranceiver Station) Flexi di Jawa Barat dan Banten sudah on pada frekuensi 800 MHz. Namun demikian, frekuensi Flexi di 1900 MHz masih digunakan hingga 31 Desember 2007.

Eddy Kurnia menegaskan dengan migrasi frekuensi dari 1900 MHz ke 800 Mhz ini akan memperlebar daya jangkau sinyal Flexi, sehingga akan memperluas layanan Telkom Flexi. Perubahan frekuensi ini merupakan tindak lanjut pembenahan frekuensi yang dilakukan pemerintah. ''Pemerintah telah mengalokasikan frekuensi 1900 MHz untuk telepon selular generasi ketiga sehingga Flexi diminta pindah ke frekuensi 800 MHz,'' jelasnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (30/10).

Berkaitan dengan kompensasi bagi pemilik terminal Flexi single band 1900 MHz, Eddy Kurnia menjelaskan, khusus untuk pelanggan di Jawa Barat dan Banten pelaksanaan pemberian kompensasi akan dimulai pada tanggal 1 November 2007, sedangkan untuk daerah Jabodetabek waktunya segera ditentukan.

Pemberian kompensasi di Jawa Barat akan dimulai di Subang, Sumedang, Kuningan, Garut, Indramayu dan Majalengka, setelah itu daerah-daerah lainnya segera menyusul. Telkom, kata Eddy Kurnia, telah memverifikasi para pelanggan yang memilih opsi pengantian handset. Telkom juga memberikan pilihan lain, seperti voucher dan extra balance atau gabungan kupon pengganti pulsa dan voucher. (fir/rep)

Pembangunan Jaringan Komunikasi Dipercepat

Pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi untuk pulau terluar akan dipercepat untuk menjadikan Sumatera sebagai pulau digital. Jaringan akses internet cepat saat ini sudah masuk ke Pulau Natuna, untuk beroperasi pada awal November mendatang.

Pembangunan infrastruktur itu, kata GM Eksekutif Telkom Divisi Regional I Sumatera Awaluddin, bertujuan menekan gap ketersediaan jaringan infrastruktur tersebut dengan Pulau Jawa. "Selama ini ada gap dengan Jawa soal akses komunikasi, termasuk internet. Kami akan upayakan gapnya makin kecil," tuturnya, Selasa (30/10).

Masuknya internet di Pulau Natuna, tambahnya, makin melengkapi pemenuhan yang sama di sejumlah pulau terluar. Saat ini, sejumlah daerah telah memiliki jaringan komunikasi fixed line dan internet, antara lain di Pulau Batam, Pulau Bintan, Pulau Bangka, Pulau Belitung, dan Tanjung Karang serta Karimun. Sementara sejumlah pulau kecil terluar lainnya, Pulau Rondo dan Pulau Rupat, dalam waktu dekat juga akan segera memilikinya.

Jaringan pedesaan

Selain pulau terluar, kata Awaluddin, Telkom juga mengupayakan pembangunan jaringan untuk pedesaan mengingat 45 persen calon pelanggan di pedesaan belum terlayani. Dari 1.243 desa di Jambi, hanya 685 desa yang dimasuki jaringan telepon kabel. Sejumlah kendala dikemukakannya, antara lain sulitnya menjangkau wilayah di perairan di samping jaringan listrik. Sementara di tingkat ibu kota kecamatan, masih 75 persen pelanggan yang dapat dilayani. Pemenuhan akses komunikasi, selebihnya dipenuhi oleh jaringan tanpa kabel. Di Sumatera, jumlah pelanggan akses internet cepat, mencapai 30.000 pelanggan. (ITA)