Saturday, September 8, 2007

Menristek Dorong Riset Teknologi 'Fuel Cell' Berbasis Lokal

Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Kusmayanto Kadiman, mendorong peneliti di Indonesia untuk lebih menggalakkan riset tentang teknologi "fuel cell" berbasis lokal agar dapat diterapkan secara efektif di tanah air.

"Saya mendorong peneliti di Indonesia untuk mengambil langkah strategis untuk mendapatkan teknologi 'fuel cell' di Indonesia. Fakta menunjukkan, produksi 'fuel cell' dari Jepang, Korea, dan China akan memasuki pasar dalam jumlah yang besar di masa mendatang," katanya dalam pidato sambutan di acara seminar tentang teknologi "fuel cell" di Jakarta, Jumat (7/9).

Teknologi "fuel cell" itu sendiri adalah teknologi pembangkit energi yang ramah lingkungan dan dapat diperbarukan dengan menggunakan alat konversi energi elektrokimia yang mengubah energi kimia dari hidrogen dan oksigen ke dalam energi listrik dan panas melalui reaksi reduksi.

"Fuel cell" merupakan teknologi yang ramah lingkungan karena hasil samping dari reaksi reduksi elektrokimia yang dikerjakannya adalah air.

Menristek menuturkan, inovasi seharusnya diambil dari sumber daya lokal antara lain dalam pembuatan "membran electrode assembly" (MEA) yang merupakan kunci dalam proses konversi energi dari energi kimia menjadi energi listrik.

Berbagai usaha, ujar Kusmayanto, telah diupayakan untuk mengganti material dari komponen "fuel cell" dengan memakai material lokal dan proses fabrikasi lokal.

"Dengan upaya seperti itu, sektor riset dan teknologi di Indonesia akan memainkan peranan yang penting dalam komersialisasi 'fuel cell' yang berdasarkan produk dalam negeri," katanya.

Menurut peneliti Pusat Teknologi Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Eniya Listiani Dewi, pihaknya telah berhasil mengembangkan material "fuel cell" antara lain membran yang dibuat dalam beberapa variasi material.

Eniya memaparkan, membran hidrokarbon bermaterial lokal yang telah dihasilkan itu dapat menurunkan biaya sebesar 85 persen dari membran komersial.

"Berbagai penerapannya seperti kendaraan dengan teknologi 'fuel cell' diperkirakan akan memasuki pasar pada tahun 2010-2015, yang pasarnya diproyeksikan setara dengan 2,6 miliar dolar pada tahun 2012," katanya.

Sedangkan pembicara lainnya, Manajer Senior PT Honda R&D, Takashi Moriya, mengemukakan bahwa kendaraan berteknologi "fuel cell" dengan bahan bakar hidrogen adalah kendaraan yang sangat menjanjikan bagi generasi mendatang.

Menurut Takashi, salah satu kunci penting dalam penyebaran kendaraan "fuel cell" berbahan bakar hidrogen adalah dengan menyediakan dan meningkatkan infrastruktur hidrogen. antara

No comments: